Seks Blunder

Saya tidak tahu, mana yang lebih banyak: pasutri yang keberatan pasangannya nonton film porno atau yang tidak keberatan. Yang jelas, saya cukup sering membaca di rubrik konsultasi, tentang istri-istri yang keberatan dan khawatir bila suaminya suka nonton film porno. Bagaimana sebaliknya? Ada gak ya suami yang keberatan istrinya nonton film porno? Atau mungkin para suami malah senang kalau istri-istri bisa juga jadi penikmat film yang masuk kategori porno, blue, dan bokep tersebut.

Mungkin suami saya juga begitu, atau paling enggak, dia gak keberatan kalau saya sesekali nonton film porno. Sebenarnya kami berdua sama-sama tidak keberatan (atau mungkin belum). Sampai saat ini, suami saya biasanya dengan senang hati meminjamkan film porno yang dia punya untuk saya tonton..

Nah, pada suatu malam, tiba-tiba saja saya pengen nonton film bokep lagi.

Saya pun mulai ‘mengganggu’ suami yang sedang asyik kerja dengan ‘memohon-mohon’ supaya boleh nonton koleksi film bokep baru miliknya. Setelah sedikit ‘eyel-eyelan’ tentang laptop siapa yang bakal dipake nonton, akhirnya saya pun rela meng-copy film porno itu ke laptop saya. Biasanya sih saya malas meng-copy ke laptop sendiri. Malas ketahuan orang lain suka nonton film bokep mungkin he he

Tapi sekarang, lewat cerita ini, biar sajalah orang tahu saya nonton film bokep. Soalnya kejadian selanjutnya di malam itu sungguh harus saya ceritakan kepada anda semua saking blundernya.

Setelah ter-copy semua file film itu, saya pun mulai menonton, diiringi suara musik cukup keras dari cd player suami saya. Mula-mula, volume laptop saya setel ke ‘muted’ supaya gak mengganggu suami yang sedang asyik kerja dimejanya membelakangi saya. Tapi lama-lama, nonton film bisu itu gak asik ya.. maka saya pun pasang earphone dan mulai mengeraskan volume. Ah uh ah ah uuuhh sek sek sek…. Demikian suara berpasang kekasih dari cuplikan film bokep yang satu dan lainnya (btw semua sama aja, ha ha).

Sambil membuka-buka satu file film ke film yang lain –saya memang gak betah nonton film bokep full dari awal sampai akhir, jadi setiap film cuma saya tonton sedikit-sedikit— saya berpikir, kok suaranya pelan banget yak, padahal udah pake earphone. Jelek banget ni kualitas filmnya.

Saya pun memperkeras volume sampai … MAKSIMAL!

AH UH AH AH UH AAAAHH…..

Naa, sekarang udah lumayan nih suaranya. Sementara asik menonton dengan masih diiringi musik yang cukup keras, tiba-tiba dari belakang suami saya bilang

“Sayang rame banget sih”

Saya pun menjawab santai sambil membuka earphone dari telinga,

“Oh maaf, suaranya keras banget ya? Sampe kamu dengar”

“Kok kamu bisa dengar ya? Kan udah pake earphone”

Dan dia pun menghampiri saya, dengan santai mencabut kabel earphone dari laptop, memasangnya kembali, dan memakaikan earphone ke telinga saya sambil bilang:

“Sayaaaang… kamu tu dari tadi dengerin pake earphone tapi salah nyolokin ke lubang microphone” Ya jelas semua bisa denger!”

“HA HA HAA HAH HAH HAA HA HAHA” Dia pun tertawa terbahak-bahak.

“…..”

Pantes itu suara, udah saya setel maksimal, pake earphone pula, tapi kok suaranya masih rada sayup-sayup ya…

Langsung muka saya terasa hangat sampe ke ujung alis. Mualu abissss. Kebayang kan suara film bokep itu yang sebenarnya. Volume maksimal tanpa earphone! Pasti jauh dari sayup-sayup. Dijamin membahana dan mengalahkan suara musik yang juga keras. Pengen rasanya saya tenggelam ke dalam bumi saat itu juga!

Selanjutnya, saya gak bisa lagi ingat apa yang dia bilang. Yang jelas dia terus menggoda saya sambil tertawa-tawa. Sedangkan saya sibuk menenggelamkan muka yang mungkin sudah berwarna pelangi itu kedadanya. Lumayan kan, sambil menutup malu, saya bisa menikmati kehangatan dadanya he he..

Tapi ada satu yang saya masih ingat, di antara tawanya dia sempat bilang begini:

“Untung ibu udah tidur (kami memang tinggal bersama ibu saya), kalau belum, pasti ibu udah denger ah uh ah uh tadi.. HA HA HA HA….”

“…”